Senin, 19 Agustus 2013

Punya Ponsel Dapat Menyebabkan Kebiasaan Yang Bisa Merusak

Setidaknya setiap orang punya satu ponsel, dan rata-rata melihatnya hampir lebih dari 150 kali setiap hari. Tetapi pernahkah Anda sadar, bahwa aktivitas bersama gadget ini ternyata memberi dampak buruk terhadap kesehatan?




1. Merusak mata. Jika Anda pernah merasa mata lelah dan perih saat melihat ponsel, tidak mengherankan sebenarnya. Karena ketika mata diajak terus-menerus fokus pada benda kecil mata akan kering, dan di tingkat paling ekstrim bisa menderita infeksi.
Jika ini terjadi pada anak kecil, jelas memprihatinkan untuk jangka waktu yang lama. Allon Barsam, konsultan rumah sakit Luton & Dunstable mengatakan anak-anak atau remaja yang menatap layar ponsel atau gadget terlalu lama, di kemudian hari bisa saja terganggu penglihatannya.
Sebuah riset menemukan hasil bahwa keseringan memakai ponsel juga membuat seseorang terpaksa mengenakan kacamata lebih dini. Ini efek yang dulu disebut-sebut karena keseringan membaca dalam gelap. Kebanyakan orang baru menyadari hal ini ketika membaca koran, memegangnya berjarak lebih jauh jika dibanding saat membaca tulisan di ponsel. Ini menjadi tanda bahwa mata mulai bermasalah.
Solusinya, sebelum terlambat ada baiknya memulai dengan membesarkan ukuran huruf atau font di ponsel menjadi lebih besar. Hindari kemungkinan untuk membuka mata lebih besar hanya karena ukuran hurufnya kecil. Usahakan selalu melihatnya dalam kondisi cukup cahaya, jangan dalam gelap, serta maksimal durasi tidak melebihi 15 menit untuk sekali akses.
Karena tidak begitu baik untuk anak-anak, dianjurkan untuk memberi larangan agar anak tidak terlalu sering bermain gadget. Psikolog Aric Sigman menganjurkan agar tidak mengizinkan anak usia tiga sampai tujuh tahun bermain game di gadget berlayar kecil lebih dari setengah jam dalam sehari.
2. Mengubah postur tubuh.  Kirsten Lord, seorang ahli fisioterapi, mengungkapkan bahwa tubuh bereaksi akan kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Ketika kerap melihat ponsel, leher dan pundak turut terkena efeknya.
Kirsten melihat makin banyak orang yang mengalami masalah dengan bagian leher dan bahunya, dan itu disebabkan karena terlalu sering berinterakasi debgan tablet dan ponsel. Posisi membungkuk memberi efek terhadap tulang belakang dan berlanjut ke bagian belakang kepala. Ini pada akhirnya akan membuat kepala lebih sering sakit dan merasa lelah dan pusing.
Untuk itu, solusinya bisa disiasati dengan perlengkapan hands-free dan sesekali latihlah otot leher.
3. Kulit wajah kendur. Dr Sam Bunting, seorang ahli dermatologi, mengungkapkan banyak perempuan di usia 30 tahun yang mengalami masalah kulit di bagian wajah, khususnya rahang yang mulai menurun. "Seiring usia, elastisitas kulit menurun, ditambah lagi dengan kebiasaan melihat ke bawah saat bersama ponsel dalam durasi lama. Hal ini akan membuat kulit menurun kualitasnya.”
Sebagai solusi, cobalah memegang atau melihat gadget tepat di hadapan, bukan di bawah dada atau membuat badan membungkuk.
4. Mengganggu pendengaran. Hampir setiap pengguna ponsel atau tablet tampak mengenakanheadphone untuk mendengarkan musik. Namun, ini tidak baik jika terus-menerus dilakukan, apalagi dengan volume yang terlalu besar.
Karen Finch, dari Hearing Care Center di Ipswich, mengungkapkan banyak headphone di pasaran yang sebenarnya tidak fit atau tidak baik untuk pendengaran, apalagi dengan kualitas sound yang kurang baik.  
Solusinya, manfaatkan headphone sesekali saja, dalam volume yang rendah mungkin, dan tidak dalam jangka waktu yang lama.  
5. Mengganggu saat istirahat. Komputer, laptop, tablet, dan ponsel mengganggu hormon melatonin yang akan turut membuat tidur jadi terganggu. Sebuah riset dari Mayo Clinic di Arizona menganjurkan agar setiap orang menurunkan kadar cahaya di ponsel lebih rendah sehingga tidak begitu mengganggu kala malam hari. Saat beristirahat ada baiknya ponsel dalam keadaan silent, atau jauhkan dari tempat tidur.
6. Merusak hubungan dengan pasangan. Agak ironis ketika ponsel yang berfungsi utamanya untuk komunikasi namun malah kadang menjadi faktor yang menghancurkan hubungan bersama pasangan, demikian diungkapkan Dr Emma Short, psikolog dari University of Bedfordshier.

Emma menuturkan, tidak baik memberi perhatian besar terhadap gadget. Sebuah riset menemukan bahwa makin sering seseorang berinteraksi dengan facebook dan twitter, maka makin ia merasa kesepian dan jauh dari hubungan bersama keluarga, kerabat, teman, dan kekasih.
Solusinya, cobalah bikin aturan ketat dalam menggunakan gadget, terutama saat bersama pasangan, atau sedang kumpul dan bersosialisasi. Jangan sampai dikontrol oleh gadget, justru sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar